Minggu, 09 Januari 2011

Diantara Kecewa dan Sesal

Mungkin ia mendengarnya, apa yang aku tuliskan... merasakan apa yang aku perdebatkan dalam hati. Aku percaya akan hati yang mampu disadari dalam kekuatan pikiranku.
Saatnya nanti sudah terlambat untuk dapat memahami, dan disanalah penyesalan... Aku inin membiarkan semua terlewatkan. Biarkan semua kekecewaan luntur ditelan kebisuan waktu. Biarkan ada penyesalan... Agar mengerti tentang hati. Biarkan... Tak penting seberapa lama aku bisu dengan mata yang beku, pada akhrnya ia akan mencair menjadi airmata bila telah dimengerti. Aku, kecewa, dan penyesalan tak pernah terikat satu sama lain, karena aku bukan budak masa lalu, maka kuberikan penyesalan itu padanya... Agar ia tahu aku telah jauh terlewatkan... Aku berikan ia kekecewaan agar ia tahu aku telah jauh dari pikiran untuk dapat diingat kembali... Agar dapat memahami hati diantara kecewa dan sesal...

Bandung, 25 Juli 2010
Fitriani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar