Selasa, 12 Juli 2011

Untukmu, yang pernah kucintai

Hati tak pernah berdusta, bukan ?Yang ia katakan adalah kejujuran. Dan segala rasa yang ada adalah ketulusan. Mencintaimu, aku menguras isi hatiku untuk itu... menguras pikiranku hanya untuk merekam dirimu. Dalam, aku menyimpan namamu begitu dalam agar tak ada yang mampu menemukan dan menariknya keluar dari hatiku. Ini mungkin keputusasaan atau keputusan.aku tak bisa membedakan keduanya...
Kecewa, tak terbalas, dicampakan, dan segala kata yang menyedihkan... ditengahnya Tuhan menumbuhkan rasa sadar yang nyata tentang cinta sesungguhnya... aku ingin berhenti mencintaimu. Aku mencintaimu, memang, tapi aku tak dapat menemukan cahaya cintaNya pada dirimu... aku tak menemukan lentera penerang jalanku... aku tersesat di dalam diri dan pemikiranmu. Aku tak menemukan apa-apa selain kefanaan dunia dengan segala keindahannya yang pasti sirna.
Tuhan yang ku kenal, tak seperti yang kau kenal. Dia yang ku kenal tak sama dengan Dia yang kau jabarkan. padahal Ia kita sebut dengan nama yang sama.
Ia yang kuimani dengan cara yang ditunjukkannya... Ia yang kau imani dengan caramu sendiri... Aku ragu siapa yang sebenarnya salah, aku atau kau ? Karena Tuhan tak akan pernah salah.
Karena ini, aku ingin berhenti mencintaimu... kita memang benar-benar berbeda. jalan pikiran, pemahaman, dan segala kebiasaan yang kita lakukan.
Aku akan berhenti mencintaimu... memang tak semudah yang kutulis saat ini... tapi semoga saja ini akan menjadi bara yang akan menyala jika terus kukipasi. Aku yakin Tuhan yang akan membimbingku... aku yakin Tuhan mencintaiku, sehingga ia membiarkan dirimu menunjukkan jati diri padaku. Aku mencintaimu, tapi tak bisa bila seperti ini. Untunglah kau bersamanya... ia mungkin yang bisa membawakan lentera untukmu. Karena aku tak bisa... akupun kehilangan lenteraku, dengan cara apa aku memberikanmu lentera jika miliku saja tak ada di gengamanku... Dengan cara apa ku menerangi jalanmu jika jalanku saja gelap gulita... Aku ingin mencintai ia yang mampu membuatku mencintai Tuhanku... aku ingin dicintai ia yang mencintai Tuhanku lebih daripada mencintaiku... aku ingin mencintai dan dicintai olehnya...
Entah kau akan senang atau sedih karena salah satu wanita yang mencintai dan tergila-gila padamu berhenti dan menemukan kesadaran dari kegilaannya padamu.
Yang jelas, aku akan berhenti menguras hati dan pikiranku untukmu...
Aku ingin bersama dengan orang yang kucintai di surga nanti. Kau tak percaya surga yang kuyakini ada, kau bialng surgamu di dunia... lantas bagaimana kita akan bertemu jika surga yang kita maksud berbeda...
Ah, padahal aku mencintaimu, tapi dengan tragis aku harus berhenti seperti ini... padahal aku ratusan kali mengatakan aku mencintaimu... Tapi Tuhan memberikan penawarnya padaku...
Maaf, aku berhenti...
Terimakasih, ku pernah mencintaimu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar